Cagar Budaya Nasional di Rute Pelita Air

5 Rute Pelita Air Ini Bisa Bawa Kamu Jelajahi Cagar Budaya Nasional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cagar budaya diartikan sebagai suatu tempat atau daerah yang memiliki kelestarian hidup masyarakat dan hal ini dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan. Cagar budaya biasanya menyimpan kisah masa lalu dan berhubungan erat dengan perkembangan sejarah, pendidikan, dan pariwisata. 

Nah, kalau kamu terbang bersama Pelita Air ke rute-rute ini, kamu wajib jelajahi cagar budaya berikut!

1. Palembang 

Selain makanan khasnya, Palembang juga ternyata mempunyai beragam cagar budaya yang menarik untuk dikunjungi. Seperti Benteng Kuto besak yang berada di dekat Sungai Musi. Menurut sejarah, bangunan yang menjadi Istana Keraton Palembang Darussalam dari abad ke-18 ini memiliki pemandangan indah dengan kerlap-kerlip lampu saat sore hingga malam hari. Di kawasan benteng ini juga terdapat Museum Sultan Mahmud Badaruddin II yang merangkum kumpulan sejarah kota Palembang dari masa Sriwijaya sampai Kesultanan Palembang. 

Masih berada di sekitar Sungai Musi, kamu juga bisa menyambangi Pulau Kemaro dengan legenda romansa di pohon cinta, serta bangunan ikonik berupa pagoda 9 lantai yang cocok jadi spot foto instagramable, lho!

2. Jakarta 

Kalau di Jakarta, kamu wajib berkenalan dengan sejarah tempo dulu di Monumen Nasional (Monas). Di Monas, kamu bisa menemukan relief sejarah Indonesia yang menceritakan masa penjajahan Belanda, perlawanan Rakyat Indonesia, hingga masa kemerdekaan, lengkap dengan naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sedangkan di Perpustakaan Nasional yang lokasinya tidak jauh dari Monas, kamu bisa melihat aneka koleksi buku ditemani lanskap Jakarta dalam gedung perpustakaan tertinggi di dunia ini.

Nah, kala mau santai sambil isi perut, Cafe Batavia di Kota Tua adalah tempat yang cocok untuk dipilih. Kafe ini sudah beroperasi dari tahun 1993 dengan gaya bangunan ala Hindia Belanda dan nuansa kolonial yang kental.  Tak hanya bagunannya yang menarik, tapi tempat makan ini juga punya menu favorit berupa Rujak Kepiting yang nikmat.

3. Yogyakarta 

Jalan-jalan ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya apabila melewatkan kunjungan ke Keraton Yogyakarta yang memiliki arsitektur Jawa yang kental. Kompleks keraton terdiri dari museum yang dengan koleksi milik kesultanan, seperti, gamelan, peralatan rumah, hingga replika pusaka keraton. 

Ada pula Candi Prambanan atau yang juga dikenal dengan nama Candi Roro Jonggrang. Bangunan candi yang mencapai 47 meter ini menjadi salah satu candi termegah dan terindah di Asia Tenggara, serta masuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Untuk menikmati pemandangan indah di Candi Prambanan, cobalah datang saat pagi hari untuk menyaksikan pesonanya di antara kabut yang sejuk.  

Selanjutnya, ialah wisata Tebing Breksi yang dulunya merupakan pertambangan batu kapur yang ternyata memiliki batuan langka sehingga dilarang lagi beroperasi. Tidak disangka tempat ini justru menciptakan daya tariknya tersendiri dengan tinggi tebing sekitar 30 meter dan pemandangan indah saat malam hari, lengkap beserta pahatan relief dan patung dari cerita pewayangan.

4. Surabaya 

Gedung Balai Pemuda sudah dibangun sejak masa kolonial Hindia-Belanda dengan arsitektur bergaya neo gothic, renaissance, dan klasik. Di dalamnya terdapat museum, perpustakaan, dan auditorium yang kerap digunakan sebagai venue acara seni budaya. Bangunan sejarah lain yang wajib juga dikunjungi adalah Tugu Pahlawan, saksi bisu dari terjadinya peristiwa 10 November 1945 yang juga berdekatan dengan Museum Sepuluh November. Kedua tempat ini berisi sejarah perjuangan rakyat Surabaya yang ikonik dan terkenang sepanjang masa. 

Tidak hanya bangunan museum atau benteng, namun Surabaya memiliki cagar budaya unik berupa hotel, salah satunya adalah Hotel Majapahit. Hotel bintang 5 ini sudah dibangun sejak tahun 1900 sehingga menjadi bagian dari era penjajahan. Sejarah perobekan bendera Belanda pada 19 September 1945 bahkan terjadi di Hotel Majapahit yang dulunya bernama Hotel Yamato.

5. Bali 

Museum Gedong Arca merupakan rumah dari berbagai benda bersejarah di Pulau Dewata. Sekitar 3.000 koleksi bernuansa budaya dan antropologi dari masa prasejarah ada di sini, seperti arca, relief, hingga sarkofagus. Tidak terlalu jauh dari Museum Gedong Arca, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Situs Gunung, salah satu peninggalan arkeologi dari masa Bali Kuno. Berbeda dari bentuk candi kebanyakan, candi di situs ini terbuat dari batuan utuh yang dipahat pada dinding tebing. 

Terakhir, jangan lupa juga untuk mampir ke Taman Ujung Karangasem. Cagar budaya yang juga bernama lain Taman Ujung Sukasada ini memiliki bangunan klasik dengan suguhan lanskap pantai dan pegunungan di sekitarnya. Di sini kamu juga bisa menikmati pemandangan bangunan artistik dipadu dengan pancaran air dari danau.

Buat kamu yang lagi bingung mau jalan-jalan ke mana, yuk langsung kunjungi cagar budaya di atas tadi dengan terbang bersama Pelita Air. Selain bisa cuci mata, kamu juga bisa menambah wawasan dengan nilai sejarah dan budaya yang orisinil. Jadi, tunggu apa lagi? Segera ambil cuti dan sampai bertemu di Pelita Air nanti!

Chat with us!